Jadi, setelah jatuh itu sempat dikuat-kuatin, ah gue nggak apa-apa kok. Tapi, rasanya kok kayak orang melek, tapi yang kelihatan cuma putih. Ya, akhirnya dibawa ke UGD, untungnya nggak pakai menginap," kata Iwet kepada VIVAnews.com di Jakarta Pusat, Sabtu 16 April 2011.
Kejadian itu dialami Iwet beberapa waktu lalu, saat dia sedang giat berlatih koreografi untuk pementasan sandiwara musikal Betawi, 'Sangkala 9/10'. Pria yang memulai kariernya sebagai penyiar radio itu terpaksa absen latihan selama dua pekan, lantaran ia merasakan efek mirip vertigo setelah terjatuh.
"Jadi, aku tuh lagi mencoba untuk latihan koreografi adegan pembantaian. Dan ternyata beberapa hari setelah jatuh, saya baru tau, ternyata itu bukan adegan saya," ujar presenter berkacamata itu.
Jatuhnya Iwet sempat membuat tim 'Sangkala 9/10' khawatir. Bahkan, sang produser Maudy Koesnaedi, sempat ingin meniadakan adegan koreografi untuk Iwet.
"Tapi saya nggak mau. Walaupun di sini ada adegan kungfunya. Justru saya pingin sekali main di sini, ini tantangan untuk melestarikan budaya masa lalu," katanya.
Selain kungfu, dia harus memainkan toya (semacam tongkat panjang) di pagelaran tersebut. Dalam 'Sangkala 9/10' Iwet akan berperan sebagai Abai, anak kedua dari keluarga Hong Jian. Pria kelahiran Yogyakarta ini juga akan berbicara Manda